MAKALAH MIKROSKOP
DISUSUN OLEH :
MELLI ANGGREYANI
16.0645.0823.03
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Mikroskop merupakan alat bamtu utama
dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat
digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Ada 2 macam
micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat
berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop. Sedangkan mahasiswa
sendiri tidak semua nya mengerti tentang permasalahan diatas. Makalah ini
dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop,
bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya serta hal-hal lain yang berhubungan
dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali
baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya.
Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil
pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini
yaitu sebagai berikut :
1.
Apa yang
dimaksud dengan mikroskop
2.
Bagaimana
sejarah penemuan mikroskop
3.
Sebutkan
jenis – jenis mikroskop
4.
Sebutkan
bagian – bagian dan fungsinya pada mikroskop
5.
Bagaimana
cara kerja serta sifat bayangan dari mikroskop.
C. TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1.
Agar kita
dapat mengetahui defenisi dari mikroskop
2.
Agar kita
dapat mengetahui sejarah dari mikroskop
3.
Mengetahui
jenis – jenis mikroskop
4.
Mengetahui
bagian – bagian serta fungsinya masing – masing dari mikroskop
5.
Mengetahui
cara kerja dan sifat bayangan dari mikroskop.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
MIKROSKOP
Kata mikroskop bersal dari bahasa
Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau
tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam
mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa
okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu
bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap
posisi benda mula- mula.
B. SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP
Mikroskop pertama kali dikembangkan
pada abad ke 16 menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa.
Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran objek
sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270
sampai 400 kali.
Penemu sel dalam susunan organisme
adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang
sering digunakan dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau
dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler
maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya
untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang
sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan
alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari
mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang melengkung sudah
dilakukan oleh Euclid ( 3000SM
), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh
Alhazan pada awal abad ke-11,
tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad
ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk
melihat benda-benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata
bangsa Belanda yang bernama Zachary
dan Francis Jansen pada tahun
1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung. Penemuan
ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa
lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil
digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Tahun 1632-1723, Anthony van
Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk
melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan
kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas
dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.
Dari keterbatasan daya urai sebuah
mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak
terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang
gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop
dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan
meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa
kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan
diperoleh titik fokusnya.
Setelah kemajuan dalam bidang
teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop modern. Mikroskop modern
meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop fluerense,
mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.
C. JENIS –
JENIS MIKROSKOP
Ada beberapa jenis mikroskop dimana
mikroskop ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing yaitu :
1.
Mikroskop
Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu
melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro
statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar
serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan
mikroskop cahaya.
Macam –macam mikroskop elektron:
Mikroskop
transmisi elektron (TEM)
Mikroskop
pemindai transmisi elektron (STEM)
Mikroskop
pemindai electron
Mikroskop
pemindai lingkungan electron (ESEM)
Mikroskop
refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)
2.
Mikroskop
Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar.
Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa objektif.
Beberapa perbedaan dengan mikroskop
cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi
dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga
dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek
yang tebbbbbbbal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali,
sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop
terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang
dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping
tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur
fokos.
3.
Mikroskop
Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda
hidup adalah dalam kadaan alamiahnya yaitu tidak diberi warna dalam keadan
hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan
atau bakteri) tembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras.
Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel
hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena
nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui
meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapaat ditangkap
oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada
mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam
terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata
dngan demikian nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat
menjadi dpat dilihat
4.
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran
maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias
membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung
bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan
tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan
untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber
cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin
dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
Lensa objektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik
yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan
lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25
kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda
objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya
pisah mikroskop kurang baik.
5.
Mikroskop
Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan
untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau
virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula
dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan
pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa
pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh
antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
6.
Mikroskop
medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk
mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper
mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan
mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang
dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya
dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian
atas gelas preparat.
7.
Mikroskop
Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya
biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan
cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2
kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena
cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus
direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan
lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan
sehari-hari.
D. BAGIAN –
BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA
Bagian-bagian Mikroskop ialah sebagai berikut :
Fungsi bagian-bagian mikroskop :
v Lensa Okuler untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
v Tabung Mikroskop untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
v Tombol pengatur fokus kasar untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
v Tombol pengatur fokus halus untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat,
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
v Revolver untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
v Lensa Objektif untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda
yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
v Lengan Mikroskop untuk pegangan saat membawa mikroskop
v Meja Preparat untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
v Penjepit Objek Glass untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar
preparat tidak bergeser.
v Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
yang masuk dalam mikroskop
v Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar
lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
akan masuk mikroskop
v Reflektor/cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam
mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya
lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya
kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
v Kaki Mikroskop untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di
atas meja.
E.
CARA KERJA DARI MIKROSKOP DAN SIFAT
BAYANGAN PADA MIKROSKOP
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan
menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir
serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki
nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang
akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik
yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas
tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya
pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat
maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu
dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
Sifat
bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil.
Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
Benda yang
diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan
mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang lensa
objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler
dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi
bila bayangan objektif berada diruang etama okuler.
Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
mikroskop
adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah
lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis
diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras,
pender, sederhana dll.
Sifat
bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif
maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa
objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik,
dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan
akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan
lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat
yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang
yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka
yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
B. SARAN DAN KRITIK
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun agar penulisan makalah – makalah selanjutnya dapat lebih
baik lagi. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.