ANATOMI
FISIOLOGI
SISTEM
NEURO
Kelompok
4
Analis
I (kelas B)
Disusun
oleh :
Melli
Anggreyani 16.0645.0823.03
Mohammad
Ridwan 16.0646.0824.03
Monita
Agustia Anyaq 16.0647.0825.03
Muhammad
Kamil 16.0648.0826.03
Muhammad
Takdir 16.0649.0827.03
D-III
Analis Kesehatan
STIKes
Wiyata Husada Samarinda
2016/2017
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Sistem saraf manusia merupakan
jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan, sangat khusus, dan kompleks.
Sistem saraf ini mengoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan interaksi antara
seorang individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini
juga mengatur aktivitas sebagin besar sistem tubuh lainnya. Tubuh mampu
berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf
diantara berbagai sistem (Price dan Wilson, 2005).
Fenomena mengenai kesadaran,
daya pikir, daya ingat, bahasa, sensasi, dan gerakan semuanya berasal dari
sistem ini. Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami, belajar, dan berespon
terhadap rangsangan merupakan hasil dari integrasi fungsi sistem saraf, yang
memuncak dalam kepribadian dan perilaku seseorang (Price dan Wilson, 2005).
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas maka dapat dirumuskan masalah; bagaimana anatomi dan fisiologi sistem
saraf?.
1.3
Tujuan
Tujuan dalam
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem
saraf.
BAB II
Isi dan pembahasan
A.
Definisi Sistem Persarafan
Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel saraf yang
bentuknya bervariasi. Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi
untuk menyampaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan direspon
oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam secara cepat.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang disebut
dengan neuron yang berfungsi dalam
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan ataupun tanggapan. Untuk
menanggapi rangsangan tersebut, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, antara lain:
1. Reseptor
Reseptor
adalah sel yang memberikan respon terhadap rangsangan, terhadap lingkungan
eksternal maupun internal, kemudian reseptor akan mengubah rangsangan yang
diterima menjadi suatu impuls saraf yang akan di teruskan melalui neuron. Pada
tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah alat indera.
2. Penghantar Impuls
Dikerjakan
oleh saraf itu sendiri tanpa bantuan organ-organ lain. saraf tersusun dari
berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat se-sel
khusus yang memanjang dan meluas.
3. Efektor
Efektor
adalah sel atau organ yang digunakan untuk beraksi terhadap rangsangan baik
dari dalam maupun dari luar tubuh. Dapat diartikan sebagai bagian yang
menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Bagian
utama efektor pada manusia adalah otot dan kelenjar.
B.
Penyusun Sistem
Saraf
Sistem saraf
terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun
dari badan sel, dendrit, dan akson.
1. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan
sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,
sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan
retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
2. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
3. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh
beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi
untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh
sel- sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah
luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada
yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus
ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
C.
Berdasarkan
struktur dan fungsinya
1.
Berdasarkan
struktur
Sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf
motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
a. Sel saraf
sensorik
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
b. Sel saraf
motorik
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.
c. Sel saraf
intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf
motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang
ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari
reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
2.
Berdasarkan fungsinya
a. Menerima
berbagai sensasi dari dalam maupun luar tubuh.
b. Bereaksi
pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatisnya, merasakan dan
memikirkannya.
c. Menyimpan
memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
d. Mengekspresikan
emosi.
e. Mengirimkan
pesan untuk bagian sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar, endokrin, dan organ
lainnya.
f. Mengontrol
tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan
meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
D.
Klasifikasi sistem saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi
terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Mempunyai 3 materi
esensial yaitu :
1. Badan sel
yang membentuk bagian materi kelabu
2. Serabut
saraf yang membentuk bagian materi putih
3. Sel-sel
neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam
sistem saraf pusat.
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau
kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang
belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan
bagian korteks berupa materi putih.
1.
Sistem Saraf
Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan
sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat
lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
a.
Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian
kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang
berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak
saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan,
kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf,
bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari
beberapa bagian, yaitu
Ø Otak depan
(Prosoncephalon)
Otak depan
berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang
menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi thalamus,
hipotamus.
- thalamus terdiri dari
sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan untuk sementara”
sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari
mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.
- hypothalamus
berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentingan
biologis lainnya.
Ø Otak besar
(Cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu
yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran,
dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar
atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.
Pada bagian korteks
otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang
terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar
atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan
area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan
ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area
tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat,
analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di
bagian belakang.
Ø Otak tengah
(Mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus
optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi
otak tengah.
Ø Otak
belakang (Rhombencephalon)
Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.
Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli. Sedangkan
mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.
Ø Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi
secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
Ø Sumsum
sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis
menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi
seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak
alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung
juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Ø Jembatan
varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
2.
Sumsum
tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna
putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang
melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel
saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel
saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
3.
Sistem saraf
perifer (sistem saraf tepi).
Sistem saraf perifer adalah
saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum ulang
belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh
bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu,seperti kulit,
persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak seperti sistem
saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi tulang. Sistem saraf perifer
disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari
otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf sensoris (saraf aferen) disebut
juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari indera
ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motoris (saraf eferen) berfungsi
membawa rangsangan (impuls) dari pusat saraf ke otot atau kelenjar berupa
respon.
c. Saraf
volunter/Somatik ( disadari ). Yaitu sistem saraf yang
mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi
saraf pusat atau otak .
d. Sistem
saraf involunter/Otonom ( Tidak Disadari
). Sistem
saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalkan tubuh yang tidak kita sadari,
seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim
dan keringat.
E.
Mekanisme
Penghantar Impuls.
Impuls adalah rangsangan atau pesan
yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudia dibawa oleh neuron.
Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari
serabut saraf.
Impuls yang diterima oleh reseptor
dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan
pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi
karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan
melalui jalan yang panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke
otak, untuk selanjutnya diolah oleh otak,kemudia hasil olahan oleh otak berupa
tanggapan dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh
efektor.
2. Gerak
refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau
tidak disadari. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi
secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Pada
gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai
dari reseptor penerima rangsang, kemudia diteruskan oleh saraf sensori ke pusat
saraf, diterima oleh sel daraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu
otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Contoh gerak
refleks, misalnya : berkedip, bersin atau batuk.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi
yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan
direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).
Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem
saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak
sadar.