Does he love me?
Mely ang ~
Awal
pertemuan kita lewat teman-teman yang mengajak ku berkumpul bersama yang
membuat aku merasa bahagia. Awalnya tidak begitu akrab denganmu bahkan aku merasa
minder karena aku tau dirimu sangat luar biasa, dan aku merasa tidak pantas
jika bisa dekat denganmu. Yaa, kami hanya sebatas teman biasa, tidak lebih dari
itu.
Pertemuan
kedua, mata ini begitu sangat tertuju hanya pada dirinya. Seorang laki-laki
berparas tampan dengan alis tebal dan kesederhanaan nya membuat aku terus
melihatnya bahkan mencuri-curi pandangan agar dia tidak tahu bahwa aku
melihatnya.
Hanya
sekedar suka, tidak lebih. Betapa banyak saingan wanita yang mendekatimu yang
lebih cantik dariku. Aku tidak menganggap rendah diriku karena aku meyakini
bahwa aku punya apa yang kalian tidak
punya wahai wanita yang mendekati pria yang selalu aku lihat dan kagumi.
Waktu
terus berjalan, aku tak menyangka aku bisa dekat dengan laki-laki itu, pertemanan
ku dengannya semakin dekat hingga sampai pada puncak perasaan level paling atas
yang aku rasakan saat itu juga. Seolah-olah aku ingin menjadi yang ia
prioritaskan, yang ia kagumi dan ia dambakan. Walaupun aku tahu itu sangat
mustahil.
Beberapa
hari kedepan masih saja terus memikirkan lelaki itu, selalu mengingat wajahnya
ketika membuka social media lewat smartphoneku. Selalu memerhatikan nya lewat
dunia maya. Begitu lucu saat diperhatikan karena diriku yang selalu ingin tahu
apa yang dilakukannya. Karena ia tidak begitu sering mengirim pesan text kepadaku.
Aku tidak mengerti kenapa ia begitu tidak nyaman dengan tahap PDKT.
Hati
ini hampir goyah pada saat aku melihat nama seorang perempuan yang tercantum
rapi dengan huruf yang sangat menyakitkan tertera di salah satu media sosial
yang ia pakai. Hati ini menangis, rapuh, gugur, tapi bibir ini tersenyum, mata
ini gembira, wajah ini penuh bahagia.
Aku
sedikit tidak bisa percaya akan hal ini, aku pikir kedekatan kita membuat
dirimu nyaman dan mencintaiku setulus rasa ini. Harapan yang sangat besar itu
tiba-tiba jatuh, yang awalnya ia berdiri tegak ditingkat awan kini jatuh
terhempas sampai kedasar tanah. Hati ini selalu bertanya siapa nama itu
gerangan? Aku cukup tidak yakin bahwa nama yang tertera itu adalah kekasih dari
laki-laki yang aku cintai.
Hari demi
hari aku mengetahui siapakah sebenarnya dibalik nama yang tertera di media
sosial nya. Aku cukup senang mendengar kabar bahwa sebenarnya nama itu bukanlah
nama kekasihnya, dan ia membuktikannya kepadaku. Aku terlalu membawa perasaan
ku kepadanya, aku semakin ingin menjadi miliknya saat ia masih mengingatku dan
mau menjelaskan siapa nama yang tertera itu.
Rasa
ini semakin kuat untuk mencintainya, hati ini semakin semangat mencari
perhatian darinya, namun juga semakin semangat untuk berharap kepadanya. Aku
tidak ingin berharap padanya tapi ia
selalu saja membuat ku berharap akan tingkah laku dan gerak-geriknya terhadapku.
What should i do?.
Tetapi
sampai sekarang aku masih saja memikirkan dirinya, selalu saja mengingat hal
baik yang ia lakukan terhadapku, selalu dan selalu saja dirinya terngiang
disela-sela fikiranku. Apa rasa yang seperti ini harus kutunggu sampai ia
mneyatakannya? Apa aku harus terlebih dul mengunggkapkannya? Atau siapa yang
harus memulai, siapa?.
Terkadang
ia tidak memahamiku bahkan ia bisa marah kepadaku, terkadang ia memberiku
harapan dan memperlakukan baik diriku, terkadang aku diperlakukan seperti
pasangannya, aku menerima semua perlakuannya, aku tidak pernah menyerah akan
sikap dan sifat nya yang menurutku tidak baik, aku akan menerimanya dengan
penuh ikhlas.
Sifatnya
yang selalu berubah tidak sama sekali membuat ku ragu akan cintaku yang aku
fikir akan bersatu bahkan bersama dengan cintanya. Sepertinya aku mengira ia
menyukaiku dan aku menyukainya, tapi mengapa kita sama-sama saling tidak bisa
memberi signal bahwa cinta itu ada pada dalam diri kita?.
Sebuah
pertanyaan besar terbesit dalam fikiran dan benakku. Apakah ia mencintaiku?
Melalui sikap dan sifatnnya yang terkadang mebuat ku nyaman itu mengatakan
bahwa ia tertarik padaku. Tapi aku masih bertanya, apakah ia mencintaiku? Does
he love me?.
nb:
cerita ini tidak terperinci, mungkin pembaca tidak terlalu paham, jika tidak
begitu jelas silahkan baca berulang kali, share dan terimakasih J