Jumat, 28 Agustus 2015

Kisah nyata seorang gadis 16 tahun : Tuhan izinkan dia



Tuhan izinkan dia

Akan ku ceritakan seorang anak perempuan berumur 16 tahun yang selalu menyatakan dirinya lemah semenjak mengetahui penyakit parah yang didiagnosa oleh 3 orang dokter. Apapun yang ia kerjakan selalu salah dimata orang lain, apapun yang ia katakan selalu saja tidak dihiraukan, apapun yang ia kerjakan ia selalu cepat merasa lelah lalu apa? Lalu ia menangis ditempat dimana semua orang tidak tahu keberadaan nya.

Sampai pada akhirnya gadis itu mencoba untuk mencari ketenangan tepat jam 00.00, gadis itu berkata “aku sangat suka bangun disaat semua orang sedang tidur, aku tau resikonya jika aku tidur terlalu larut dan bangun terlalu pagi.” Jika gadis itu tau akibat nya mengapa ia selalu melakukan nya setiap malam? “karena hanya saat tengah malam lah aku merasa aku bebas melakukan apa saja, aku merasa tenang dan hening, entah apa yang kalian rasakan tetapi aku merasa aku bebas. Karena di kehidupan nyataku aku tidak begitu bebas sekalipun aku punya beribu-ribu teman ada saja yang tidak mengijinkan ku untuk selalu bersama mereka.”

Ya tuhan, dokter bisa saja mendiagnosa dan menentukan umur nya tapi engkau lah yang maha mengetahui, maha besar dan maha agung. Apa yang harus ia lakukan? Aku tidak mengerti ia selalu merasa salah dan lelah. Aku tau ia adalah gadis penyemangat, baik dan selalu ceria didepan semua orang yang melihatnya, aku tau itu tuhan. Tapi aku yakin engkaulah yang lebih tau. Jika engkau mengerti, Tuhan bisakah engkau ijinkan ia memiliki 1 orang saja untuk menemani nya setiap hari, senantiasa menuntunnya ke jalan yang benar, dan memberikan kebebasan bersama teman-temannya?. Gadis itu masih belia, cita-citanya begitu besar, ia selalu berdoa agar semua masalahnnya bisa terselesaikan.

“aku hanya ingin bisa bersama orang-orang yang sayang dan tulus denganku. Terserah orang akan membenciku seperti apa aku tidak akan peduli, aku hanya ingin mencari kebebasan bersama teman-teman agar aku bisa menceritakan semua keluh kesah ku kepada mereka dan berbagi cerita. Karena aku merasa aku tidak dekat dengan kerabat ku, aku sangat sulit mengutarakan apa yang ada dikepalaku kepada kerabat ku, jika aku menceritakan masalah ku aku tau aku akan dimarahi oleh orang tua ku. Sebab ini aku adalah anak pertama, susah untuk punya waktu bersama keluarga sepanjang hari. Aku lebih feel bersama teman-temanku. Tetapi terkadang aku tidak diijinkan untuk bersama mereka. Aku selalu menolak acara yang dibuat teman-temanku, padahal aku ingin sekali bersama mereka. Tak lain alasan yang mereka terima adalah aku tidak diizinkan oleh ayahku.”


2 komentar:

  1. Aku sayang kamu melly...bilg aja klo u butuh org buat cerita q pasti akan dengerin.....

    BalasHapus