Aku denganmu, engkau dengannya
Pertemuan
pertama melihat mu disebuah tempat yang membuat nyaman dan tenang. Aku terus
memerhatikan mu dari kejauhan, sejauh-jauhnya, tanpa kau ketahui. Aku selalu melihat
dan memerhatikanmu, entah melalui socmed atau dikehidupan nyata. Sampai sekarang
aku selalu memerhatikanmu dari tempat dimana engkau tidak akan sadar keberadaan
ku.
Entah apa
yang membuat ku seakan mulai menemukan perasaan yang berbeda ketika melihat
dirimu, perasaan yang dinamakan cinta. Apa yang membuatku begitu menyukaimu? Sampai
pada saatnya pesan masuk berdering diponsel genggam ku. Tak lain dan tak bukan
sekedar PING!!! Lewat BBM kau utarakan setiap jam 6 pagi seolah aku merasa
engkau mengucapkan selamat pagi dan membangunkan ku dari tidur. Aku sedikit merasa
nyaman.
Bolehkah aku
berfikir jika ia menyukaiku? Orang yang selama ini aku pantau dan terus
kuperhatikan akhirnya menyadari keberadaanku. Hari pertama, kedua, ketiga, dan
seterusnya selalu dirimu mengirim pesan BBM kepadaku. Entah apa yang aku
rasakan? Aku merasa semakin nyaman dan semakin mencintaimu. Apa yang salah dari
diriku? Aku tidak begitu mengenalnya tetapi aku bisa melihat dari bola matanya
yang tulus jika sudah mencintai seseorang.
Waktu terus
berjalan. Ini benar-benar cinta yang sesungguhnya. Aku selalu menunggu BBM
darimu sampai pada saatnya kau tidak pernah lagi muncul lewat pesan BBM ku. Setelah
kau memberi perhatian dan semangat kepadaku aku fikir kau mulai menyukaiku. Yaa
mungkin aku terlalu berharap padanya sampai pada saatnya ia tidak ada lagi
dikehidupanku.
Kudengar kabar
yang sangat menyakiti hatiku bahwa ia sudah mempunyai seorang kekasih. Apa aku
termasuk wanita yang di eliminasi dari sekian banyaknya wanita yang ia
evaluasi? Karena emosi aku selalu berfikiran tidak baik terhadap orang sekitar.
Tapi apakah ini yang dinamakan cinta? Aku hanya menyukai dirinya, setiap saat
aku bertemu dengan laki-laki lain aku merasa flat dan garing karena hanya
dirinya yang membuatku nyaman. Aku tidak mengerti .
Aku hanya
teman perempuannya, mungkin tidak lebih dan tidak akan lebih. Tapi aku berusaha
tetap mencintaimu apapun yang terjadi, meskipun kau sudah mempunyai tambatan
hati aku akan tetap stay berada disamping lubuk hatimu menunggu kau bukakan
pintu besar untuk menjadi tulang rusukmu. Aku sangat jujur bahwa aku selalu
menunggu dan memerhatikanmu. Aku merasa ada denganmu bersamamu padahal kau
sedang bersamanya, bersama perempuan lain.
Cerita singkat dari kisahku saat keberadaanku seperti angin,
tidak diperdulikan dan tidak dimengerti apa maksud perasaan ini? Saat tulisan
ini tidak begitu jelas dimata orang aku hanya memikirkan bahwa tulisan ini
hanya ingin aku bagikan, dan agar dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar