Selasa, 25 Agustus 2015

Aku denganmu, engkau dengannya



Aku denganmu, engkau dengannya


            Pertemuan pertama melihat mu disebuah tempat yang membuat nyaman dan tenang. Aku terus memerhatikan mu dari kejauhan, sejauh-jauhnya, tanpa kau ketahui. Aku selalu melihat dan memerhatikanmu, entah melalui socmed atau dikehidupan nyata. Sampai sekarang aku selalu memerhatikanmu dari tempat dimana engkau tidak akan sadar keberadaan ku.
           
            Entah apa yang membuat ku seakan mulai menemukan perasaan yang berbeda ketika melihat dirimu, perasaan yang dinamakan cinta. Apa yang membuatku begitu menyukaimu? Sampai pada saatnya pesan masuk berdering diponsel genggam ku. Tak lain dan tak bukan sekedar PING!!! Lewat BBM kau utarakan setiap jam 6 pagi seolah aku merasa engkau mengucapkan selamat pagi dan membangunkan ku dari tidur. Aku sedikit merasa nyaman.

            Bolehkah aku berfikir jika ia menyukaiku? Orang yang selama ini aku pantau dan terus kuperhatikan akhirnya menyadari keberadaanku. Hari pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya selalu dirimu mengirim pesan BBM kepadaku. Entah apa yang aku rasakan? Aku merasa semakin nyaman dan semakin mencintaimu. Apa yang salah dari diriku? Aku tidak begitu mengenalnya tetapi aku bisa melihat dari bola matanya yang tulus jika sudah mencintai seseorang.

            Waktu terus berjalan. Ini benar-benar cinta yang sesungguhnya. Aku selalu menunggu BBM darimu sampai pada saatnya kau tidak pernah lagi muncul lewat pesan BBM ku. Setelah kau memberi perhatian dan semangat kepadaku aku fikir kau mulai menyukaiku. Yaa mungkin aku terlalu berharap padanya sampai pada saatnya ia tidak ada lagi dikehidupanku.

            Kudengar kabar yang sangat menyakiti hatiku bahwa ia sudah mempunyai seorang kekasih. Apa aku termasuk wanita yang di eliminasi dari sekian banyaknya wanita yang ia evaluasi? Karena emosi aku selalu berfikiran tidak baik terhadap orang sekitar. Tapi apakah ini yang dinamakan cinta? Aku hanya menyukai dirinya, setiap saat aku bertemu dengan laki-laki lain aku merasa flat dan garing karena hanya dirinya yang membuatku nyaman. Aku tidak mengerti .

            Aku hanya teman perempuannya, mungkin tidak lebih dan tidak akan lebih. Tapi aku berusaha tetap mencintaimu apapun yang terjadi, meskipun kau sudah mempunyai tambatan hati aku akan tetap stay berada disamping lubuk hatimu menunggu kau bukakan pintu besar untuk menjadi tulang rusukmu. Aku sangat jujur bahwa aku selalu menunggu dan memerhatikanmu. Aku merasa ada denganmu bersamamu padahal kau sedang bersamanya, bersama perempuan lain.


Cerita singkat dari kisahku saat keberadaanku seperti angin, tidak diperdulikan dan tidak dimengerti apa maksud perasaan ini? Saat tulisan ini tidak begitu jelas dimata orang aku hanya memikirkan bahwa tulisan ini hanya ingin aku bagikan, dan agar dibaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar