Ayahmu
atau pacarmu
Jemari dan gadget menyatukan kita
sedemikian rupa. Menyapa setiap hari lewat dunia maya, melepas rindu bersama
video call. Beginilah adanya aku, si gadis dewasa 17tahun, kamu begitu sulit
bertemu denganku alasan seorang Ayah masih menjagaku.
Tidak terpaut ribuan kilometer,
hanya saja terhalang oleh Ayah yang juga sama sepertimu, sedang menyayangiku.
Maafkan aku, andai saja kita selalu berdua bersama, berbagi cerita sepanjang
hari, bertemu setiap hari, dan kamu, bermain dirumahku jika tidak keberatan,
aku yakin, kamu tidak akan merasa bosan seperti yang aku duga sekarang ini.
Kadang kita bertemu jika aku
mendapat izin Ayahku. Pertemuan ini tanpa sepengetahuan Ayahku. Pertemuan
singkat antara aku dan kamu. Sembari melepas rindu melihat wajahmu secara
langsung, senyum bahagia, dan gestur tubuh mu. Aku semakin menyukaimu.
Aku juga memikirkan Ayahku, aku
tahu betul orang tua mana yang takut jika anaknya terjerumus kedalam hal yang
tidak seharusnya atau sewajarnya. Ayahku sangat takut akan hal itu terjadi
padaku. Tapi kamu? Kamu selalu meyakinkan ku untuk bertemu Ayah. Aku takut,
sangat takut. Takut jika kamu hanya datang untuk sementara.
Lalu Ayah? Bagaimana aku ingin
mengenal cinta? Bagaimana aku bisa merasakan cinta di masa remaja ku? Dimana
aku juga ingin bercerita kepada teman-teman, seperti teman-teman bercerita
tentang kesulitan menjalani sebuah cinta mereka kepadaku.
Tunggu Ayah, aku tahu. sepertinya
aku tidak bersyukur dan tidak merasakan bahwa Ayah menyayangi ku. Aku tidak
pernah menghargai dan merasakan kasih sayang itu. Ayah tahukah dirimu?
Sebenarnya aku juga menyayangimu, karena aku berfikir, hanya Ayah satu-satunya
laki-laki yang tidak pernah menyakiti perasaanku.
Ayah tahu betul, laki-laki diluar
sana hanya singgah. Itukah alasan Ayah tidak mengijinkan ku untuk mengenal
cinta diusia remaja? Tapi Ayah berusaha mengenalkan cinta Ayah lewat perhatian
yaitu larangan-larangan yang menurutku adalah sebuah kekangan? Maafkan aku.
Kamu, laki-laki yang sudah
membuat aku nyaman. Pernahkah kamu mengerti? Berjuang adalah sesuatu yang
Ayahku sukai. Apalagi kamu berjuang untuk menungguku sampai tugas Ayahku
selesai, sampai pendidikan ku selesai, dan sampai tuhan merestui kita berdua.
Tapi kata “bosan” pasti lagi-lagi menjadi masalah yang membuat perjuangan mu
berhenti.
Maaf aku bukan wanita yang bebas
seperti semua mantan pacarmu, aku tau. dan kamu juga harus tau, rumahku disini,
disini bersama Ayah, tinggal bersama Ayah, dan Ayah yang menjagaku, jadi aku
harus patuh dan mengikuti apa yang Ayahku katakan. Maafkan aku, sekali lagi
maafkan aku, belum bisa selalu bertemu denganmu, seperti yang kamu harapkan.
Kamu boleh pergi, silahkan pergi,
aku sadar, lebih baik aku kehilangan dirimu daripada harus menentang Ayahku.
Ayahku selamanya akan menjadi Ayah untuk diriku, tapi kamu? Kamu adalah yang
selalu datang jika kamu sedang membutuhkan saja.
Kamu menginginkan cinta dan kasih sayang dari seorang
lelaki?
Sadarkah kamu?
Ayah mu mencintai dan menyayangimu
Lihat dan fikirkan
Laki-laki disana yang kamu tangisi adalah
Sebuah kesia-sia’an.
Tapi, lebih sia-sia lagi
Kalau kamu tidak sadar akan kasih sayang Ayah mu lewat
kemarahan-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar